Saya menanggapin kasus http://www.kompas.com/read/xml/2009/03/03/0319015/mahasiswa.indonesia..tusuk.profesor.singapura
dan juga tanggapan dari Sekolahnya http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/03/03/01454335/bpk.penabur.melakukan.cross.check
Menurut saya secara tidak langsung sekolah kristen bertanggung jawab terhadap hal2 seperti ini.
Banyak sekolah kristen unggulan yang lebih mementingkan pelajaran daripada kerohanian.
Di sekolah saya dulu yang merupakan sekolah unggulan sangat memfokuskan pelajaran dan melalaikan kerohanian
sebagai contoh: kebaktian 1 bulan sekali. guru2 yang mengajar ada yang dari luar kristen.
saya harap di kedepan sekolah2 kristen wajib kembali ke misi pertama yaitu menginjili dan pembinaan rohani lebih
dari hal2 sekunder.