Ide tulisan berasal dari diskusi saya bersama bro alamak di sini Malaikat Jatuh - Diskusi Umum Kristen - ForumKristen.com.
Terima kasih bro.
Efesus1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Yohanes
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Mengacu kepada dua ayat di atas, umat Kristen banyak yang berpendapat bahwa keselamatan manusia ternyata telah di tentukan oleh Tuhan sendiri. Yaitu Tuhan telah memilih siapa-siapa saja yang ingin Dia selamatkan dan siapa-siapa saja yang ingin Dia lempar ke neraka.
Pengertian yang didapat sering menempatkan Tuhan sebagai pihak yang aktif dalam hal “memilih” orang-orang yang akan diselamatkan dan juga sebagai pihak yang aktif untuk “tidak memilih” pihak-pihak yang akan binasa.
Jadi dapat diartikah bahwa Tuhanlah yang memutuskan untuk “memilih” si A untuk diselamatkan ataupun “tidak memilih” si B, supaya mati binasa di neraka.
Apa benar demikian saudara?
Apa benar bahwa Tuhan sendirilah yang berperan sebagai sutradara dari kehidupan manusia ciptaanNya? Yang dengan sekehendak hatiNya Dia mempermainkan kehidupan umat ciptaanNya sendiri dengan memilih siapa yang Dia suka untuk diselamatkan dan melemparkan ke neraka siapa saja yang Dia tidak suka. (karena tidak dipilih olehNya?)
Andaikata ada orang seperti itu di dunia ini, yang berbuat demikian terhadap sesamanya, apa nama yang tepat untuk perbuatan orang semacam itu? Si maha adilkah? Atau si maha kuduskah? Bukankah perbuatan seperti itu adalah perbuatan orang yang semena-mena? Orang yang sangat berkuasanya sampai tidak tahu lagi mana perbuatan yang baik dan mana yang jahat sehingga bisa berbuat sesuka hatinya saja? Ini perbuatan semena-mena! Dan semua orang tahu itu.
Perbuatan semena-mena begini jelas bukanlah perbuatan yang terpuji, apalagi perbuatan yang disukai oleh Tuhan. Lalu jika perbuatan yang tidak terpuji ini adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Tuhan, apa mungkin Tuhan sendiri juga berkarakter semena-mena seperti itu?
Sangat tidak masuk di akal jika perbuatan itu di benci Tuhan namun ternyata Tuhan sendiri yang berkarakter seperti itu.
Amsal3:30 Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.
Ayub
9:17 Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena,
Matius
7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Tuhan sendiri tidak suka bersikap semena-mena. Bahkan inti dari keseluruhan hukum Taurat menentang perbuatan yang semena-mena. Sekarang jikalau Tuhan memang tidak suka dengan perbuatan semena-mena ini, jelas tidak mungkin Tuhan sendiri melakukan perbuatan yang semena-mena.
Pada dasarnya, soal pilih memilih seperti ayat di atas tidak bisa kita artikan seperti tersurat begitu saja. Ada banyak arti yang terkandung di dalam ayat-ayat tersebut. Sebab seperti uraian kita tadi, sekiranya arti dari ayat tersebut sama persis seperti yang tersurat, maka jelas Tuhan telah berlaku semena-mena.
Karena baik orang yang terpilih untuk diselamatkan maupun orang yang tidak terpilih dan harus binasa di neraka, pada dasarnya adalah sama-sama orang berdosa yang butuh keselamatan. Mereka dan juga kita semua adalah orang-orang berdosa. Dan sekiranya kita diselamatkan Tuhan (karena terpilih), bukankah mereka juga berhak untuk di selamatkan sama seperti kita karena kita dan mereka sama-sama manusia berdosa?
Atas dasar apa Tuhan mau memilih menyelamatkan kita dan menolak memilih untuk menyelamatkan mereka?
Tuhan tidak adil donk kalau berbuat begitu?
Kalau Tuhan adil dan memang Tuhan itu maha adil, maka jelas keselamatan itu diberikan secara universal kepada semua manusia. Bukan dengan cara Tuhan pilih memilih “orang-orang istimewa” yang akan diselamatkan. Tetapi keselamatan itu di tawarkan kepada semua manusia, dan siapa saja yang berkenan menyambutNyalah yang memperoleh keselamatan itu.
Markus10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
Yohanes
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.