Hakikat diri manusia sebagai yang “menerima” dan Allah sebagai yang “memberi”. Sekali manusia melawan itu, ia melawan hakikat dirinya sendiri, ia melawan hakikat Allah sendiri, itulah yang terjadi dengan dosa.
Pada saat Tuhan memutuskan untuk masuk di dalam sejarah manusia, yang terikat oleh waktu dan tempat, Tuhan memilih untuk menjadi terikat oleh suatu bangsa dan komunitas tertentu, seperti yang ditunjukkan oleh Inkarnasi. Dan ini adalah merupakan rencana Tuhan, yang memang dimulai dari Adam dan Hawa (sebagai sebuah perkawinan), Nabi Nuh (sebagai keluarga), Abraham (dalam suatu suku), Musa (satu bangsa), Raja Daud (Kerajaan Bangsa Pilihan), dan kemudian YESUS (yang mendirikan Gereja Katolik dan mencakup seluruh bangsa).
Allah selalu bekerja dengan cara yang sama. Allah tidak pernah berubah dari awal hingga akhir. Ia selalu bekerja bersama orang pilihan-Nya. Ketika bangsa Israel mendesak dan meminta seorang raja, Allah telah memilih Saul dan Ia mengutus Nabi Samuel untuk “memberikan rahmat-Nya” kepada Saul.
Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku." 1Samuel 9:17
Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri I Samuel 10:1 )
Lalu tampilah Saul sebagai Raja pertama atas Israel. Dan kita mengetahui, meski diurapi TUHAN, Saul tampil sebagai pemimpin yang arogan dan melawan ketetapan TUHAN ( I Samuel 13:13). Dan melalui Samuel Allah telah mengangkat Daud sebagai Raja, meski Saul masih berkuasa.
Daud adalah Raja pilihan TUHAN atas Israel, namun Daud tidak membunuh Saul. Sebab Daud tetap memandang Saul sebagai orang yang diurapi TUHAN.
Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN[/u], dan bebas dari hukuman?"1Samuel . 26:9
Dan dengan taat Daud berdoa: Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN. Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi." 1Samuel 26:11
Lanjut di bawah…l