Kenaikan almasih dalam doktrin Kristen
Keyakinan naiknya almasih ke syurga atau ke sisi Allah dalam doktrin Kristen sangat terkait dengan klaim wafatnya beliau di tiang salib. Jika orang-orang Yahudi mengklaim bahwa mereka telah berhasil membunuh dan mensalibnya atas berbagai tuduhan, maka orang-orang Kristen meyakini wafatnya di tiang tersebut semata-mata untuk menebus dosa turunan Adam 'Alais Salam. Beliau diyakini wafat pada hari Jum’at dan dikuburkan pada malam Sabtu dan terus berada di dalam kuburnya hingga malam Ahad.
Konon kabarnya, dua hari setelah ia mati disalib, yaitu pada pagi hari Ahad, ia bangkit dan keluar dari kuburnya dan akhirnya bertemu dengan para pengikutnya di daerah al-Jalil, di Palestina. Setelah empat puluh hari berada di tengah-tengah mereka-pasca penyaliban-, beliau pun naik ke langit.
Naiknya almasih dalam aqidah Islam
Sangat berbeda dengan keyakinan Kristen, dalam Islam beliau diyakini tidak mati disalib, ia telah diselamatkan oleh Allah dari konspirasi orang-orang yahudi, beliau lolos dan tidak berhasil digantung, beliau telah diserupakan oleh Allah dengan seseorang hingga serupaannyalah yang berhasil disalib.
Setelah Allah membantah klaim orang-orang Yahudi bahwa: “kami telah membunuh Isa almasih”, Allah menjelaskan peristiwa yang sebenarnya, yaitu:“mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya akan tetapi ia telah diserupakan (dengan seseorang) untuk mereka” lalu Allah pertegas posisi almasih setelah selamat dari upaya pembunuhan tersebut.