Kalau kita lihat tradisi dalam berbagai kepercayaan/ agama, kebanyakan tradisinya berasal dari Pemimpin/ Imam, dimana posisi Imam-imam ini sangat menentukan sekali. Contohnya agama Katolik yang berkiblat pada PAUS Roma dan juga Islam yang berasal dari Katolik juga menganut sistim yang sama. Kekristenan yang sudah tidak menganut lagi tradisi Papalisme juga tidak luput dari hal ini. Contohnya banyak aliran Kharismatik yang menganut Tradisi Papalisme, dimana Imam/ Pendetanya punya posisi sangat tinggi dan dikultuskan.
Kali ini saya hanya akan membahas salah satu Tradisi Suci Gereja Katolik, yaitu Simoni.
Gereja Katolik adalah gereja apostolik dan memiliki Roh yang menyertai suksesor apostolik, yakni PAUS ROMA. Menurut ajaran GK, ROH KUDUS hanya dapat diperoleh manusia melalui penumpangan tangan Paus. Jika tidak mendapat penumpangan tangan Paus dan imam2nya, maka manusia TIDAK memiliki ROH KUDUS.
Tradisi Suci Simoni ini adalah DASAR dari semua sakramen dalam Gereja Katolik, seperti Sakramen Ekaristi, Sakramen Baptis, Sakramen pengampunan dosa dll yang melibatkan Roh melalui penumpangan tangan Paus Roma. Tradisi Suci Simoni ini juga DASAR dari berbagai ajaran Katolik, seperti Dogma Tidak Ada Keselamatan Diluar Paus (Unam Sanctam, EENS), Tunduk dan Takhluk pada Paus Roma dll.
Inti dari Tradisi Suci ini, Hanya PAUS VICAR KRISTUS dan imamnya yang bisa membagi ROH KUDUS pada umat manusia.
Tradisi Suci Simoni ini berdasar dari ayat yang dijelaskan Katolik berikut ini:
Simon MENGIRA turunnya ROH KUDUS terjadi lewat penumpangan tangan, dan akhirnya dia juga mengingini dan minta kuasa PENUMPANGAN TANGAN.
Sama seperti Paus Roma yang juga MENGIRA ROH KUDUS hanya bisa turun keatas manusia kalau ditumpangi tangan PAUS VICAR KRISTUS. Keadaannya persis sama dengan SIMONI yang MENGIRA ROH KUDUS turun atas manusia kalau ditumpangi tangan…
Tradisi Suci Simoni ini akhir-akhir ini mulai diikuti oleh beberapa aliran dalam kharismatik. Para Imam/ Gembala Kharismatik ada yang mengajarkan berkat2 dan mujizat ROH KUDUS dapat diperoleh jemaat lewat perantaraan sang Imam/ Gembala bersangkutan. Lihat saja bagaimana jemaat berduyun-duyun datang pada kebaktian KKR dimana sang pemimpin mau membagi-bagi Roh berkat dan mujizat.